7 Tips Menggunakan Self Tanner dengan Benar agar Hasil Merata (2025)

Ingin tampil dengan kulit kecokelatan alami tanpa harus berjemur di bawah matahari? Self-tanner bisa jadi solusi praktis dan aman untuk mendapatkan glow sehat kapan saja. Tapi, agar hasilnya tidak belang, oranye, atau cepat memudar, kamu perlu tahu cara mengaplikasikannya dengan benar.

Banyak orang masih melakukan kesalahan kecil yang bisa berdampak besar pada tampilan akhir self-tanning mereka. Untuk membantu kamu mendapatkan warna tan yang merata, tahan lama, dan terlihat alami, berikut beberapa tips penting yang bisa kamu ikuti. Yuk, simak!

1. Eksfoliasi kulit sebelum aplikasi

ilustrasi scrub kaki (pexels.com/karolinagrabowska)

Eksfoliasi menjadi kunci agar hasil self-tanner terlihat merata dan tahan lama. Sel-sel kulit mati bisa menyebabkan warna tan menempel secara tidak merata dan menciptakan bercak atau belang. Fokuskan eksfoliasi pada area yang kasar seperti lutut, siku, dan tumit.

Namun, penting untuk melakukan eksfoliasi setidaknya sehari sebelum aplikasi agar kulit punya waktu untuk tenang. Hindari melakukannya tepat sebelum tanning karena kulit bisa menjadi terlalu sensitif atau iritasi, yang justru akan mengganggu hasil akhir.

"Salah satu kesalahan paling umum dalam self-tanning yang sering saya lihat adalah mencukur atau eksfoliasi tepat sebelum aplikasi," ujar Ashlynne Serrano Padilla, makeup artist, dilansirReal Simple.

2. Hindari menggunakan produk berminyak

ilustrasi wanita menggunakan sunscreen (pexels.com/mikhailnilov)

Kulit yang terlalu lembap atau mengandung residu produk seperti losion dan parfum dapat menghambat penyerapan self-tanner. Minyak pada kulit menciptakan penghalang yang bisa menyebabkan warna tidak masuk ke pori-pori dengan baik. Akibatnya, hasil tan terlihat belang atau mudah luntur.

Sebelum mengaplikasikan self-tanner, pastikan kulitmu benar-benar bersih dan kering. Jika ingin memakai pelembap, gunakan hanya di area kering ekstrem seperti siku atau lutut, dan pilih produk bebas minyak agar tidak mengganggu proses tanning.

"Pastikan kulitmu benar-benar bersih, kering, dan sudah dieksfoliasi sebelum mengaplikasikan self-tanner," kata Samantha Magill, seorang pakar penyamakan kulit dan salah satu pendiri Tournesol Beauty, dilansirReal Simple.

3. Gunakan tanning mitt

ilustrasi wanita bercermin (pexels.com/karolinagrabowska)

Salah satu kesalahan terbesar dalam self-tanning adalah mengaplikasikannya langsung dengan tangan. Hal ini bisa menyebabkan noda kecokelatan di telapak tangan yang sulit dibersihkan. Selain itu, penyebaran produk jadi tidak merata karena tekanan tangan berbeda-beda.

Maka dari itu, kamu perlu menggunakan tanning mitt agar proses aplikasi jadi lebih mudah dan profesional. Mitt membantu menyebarkan self-tanner secara halus dan menyeluruh, serta mencegah over-application pada satu titik kulit. Hasilnya pun terlihat lebih mulus dan alami.

"Gunakan tanning mitt atau kain lembut berbahan velour untuk menghindari noda pada tangan," kata Ashlynne.

4. Aplikasikan secara bertahap

ilustrasi menggunakan krim tangan (pexels.com/moosephotos)

Mengaplikasikan self-tanner secara bertahap akan meminimalisir kesalahan dan membuat prosesnya lebih terkontrol. Kerjakan satu bagian tubuh dalam satu waktu, misalnya mulai dari kaki lalu naik ke tubuh bagian atas. Ini juga memberi waktu bagi produk untuk mulai mengering sebelum berpindah ke area lain.

Jangan lupa untuk mencuci tangan (atau bagian dalam mitt) di antara pergantian area tubuh, terutama saat mulai menyentuh bagian wajah, tangan, atau kaki. Teknik ini memastikan tidak ada akumulasi produk di bagian tertentu yang bisa membuat warna jadi terlalu pekat.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Self Tanner, Dapatkan Tampilan Glowing yang Sehat!

5. Perhatikan area lipatan dan sendi

ilustrasi menggunakan lotion (pexels.com/sorashimazaki)

Area seperti lutut, siku, pergelangan tangan, dan mata kaki cenderung lebih kering dan kasar sehingga menyerap self-tanner lebih banyak. Jika tidak dikontrol, area ini bisa tampak lebih gelap dari bagian tubuh lainnya. Untuk mengatasinya, gunakan produk secukupnya saja dan baurkan dengan hati-hati.

Kamu juga bisa mencampurkan self-tanner dengan sedikit pelembap di bagian lipatan tubuh agar warnanya lebih lembut dan menyatu. Perhatikan blending pada bagian-bagian ini karena seringkali jadi titik yang paling mencolok jika aplikasi tidak merata.

6. Biarkan mengering sepenuhnya

ilustrasi tangan dan kaki (pexels.com/rocketmannprod)

Kesalahan umum setelah self-tanning adalah buru-buru mengenakan pakaian atau duduk. Padahal, produk butuh waktu untuk benar-benar menyerap dan mengering. Jika disentuh atau digesek terlalu cepat, self-tanner bisa bergeser dan menciptakan belang.

Tunggu setidaknya 10 hingga 15 menit sebelum memakai pakaian, dan pilih baju longgar untuk menghindari gesekan. Hindari aktivitas yang memicu keringat, seperti olahraga atau berada di ruang panas, selama beberapa jam ke depan agar hasil tan tetap sempurna.

7. Lindungi dan rawat kulit setelahnya

ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/minan1398)

Self-tanner bukan pengganti sunscreen, jadi kamu tetap perlu melindungi kulit dari sinar UV meski sudah terlihat kecokelatan. Paparan sinar matahari langsung bisa merusak kulit dan memudarkan hasil tan lebih cepat. Gunakan tabir surya minimal SPF 30 setiap hari untuk perlindungan optimal.

Selain itu, jaga kelembapan kulit dengan pelembap ringan dan bebas minyak agar warna tan bertahan lebih lama. Perawatan kulit yang baik setelah tanning tidak hanya memperpanjang umur tan, tetapi juga menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya alami.

Mendapatkan hasil self-tanner yang sempurna memang butuh ketelatenan, tapi bukan berarti sulit dilakukan. Saat dilakukan dengan benar, self-tanner bukan hanya memberi kilau sehat pada kulit, tapi juga meningkatkan rasa percaya dirimu secara menyeluruh.

Baca Juga: 6 Kesalahan saat Menggunakan Self Tanner yang Perlu Dihindari